Nama saya Anwar Mutalib, usia 71 tahun. Dalam kesempatan ini, saya ingin berbagi pengalaman dengan saudara-saudara yang sedang mengalami penyakit yang pernah saya alami. Saya pernah mengalami nyeri tulang belakang, yang biasa disebut sebagai saraf kejepit atau HNP (Hernia Nukleus Pulposus). Gejala yang pertama saya rasakan adalah pegal-pegal dipunggung. Kemudian kaki kanan saya sering kesemutan dan nyeri. Lama-kelamaan, kalau saya berjalan kurang lebih sepuluh langkah, kedua kaki saya kesemutan dan nyeri sehingga saya tidak bisa melanjutkan perjalanan.
Saya terpaksa harus duduk untuk menghilangkan kesemutan tersebut. Sesudah hilang, saya kembali berjalan dan kesemutan serta nyeri menyerang lagi. Hampir 5 (lima) tahun saya menderita. Akhirnya karena sudah tidak tahan lagi, saya menghubungi Dr. Muki Partono, dokter spesialis orthopedic di Rumah Sakit Pondok Indah – Puri Indah. Dari info yang saya peroleh, Dr. Muki telah berpengalaman dalam melakukan operasi tulang belakang. Pada pertemuan pertama, saya membicarakan mengenai penyakit yang saya derita. Kemudian Dr. Muki meminta saya melakukan MRI (magnetic resonance imaging) untuk mengetahui kondisi tulang belakang saya. Dari hasil MRI ternyata memang ada saraf kejepit di lumbal 4-5 dan sudah parah.
Dr. Muki menjelaskan ada dua cara untuk menangani masalah tulang belakang saya. Bisa di “laser” atau operasi. Beliau menjelaskan dengan seksama masalah ini , dan menjawab semua pertanyaan saya dengan sabar. Meskipun demikian, saya masih ragu. Karena teman-teman saya mengatakan hati-hati, karena bisa lumpuh. Sudah banyak cerita di luaran tentang kelumpuhan ini. Ini yang membuat saya ngeri dan gentar. Suatu hari saya diundang untuk menghadiri pembukaan suatu pabrik. Semua tamu diundang untuk mengitari pabrik dengan berjalan kaki. Dalam perjalanan tersebut, saya mengalami kesemutan yang amat sangat. Saya harus melangkah setapak-setapak mencari kursi untuk duduk. Di situlah bukan sakit yang saya rasakan tetapi rasa malu yang amat sangat, di mana saya harus tertatih-tatih dikerumunan orang banyak.
Besok paginya saya buat janji dengan Dr.Muki. Saya katakan kepada beliau, “Dok operasi, saya sudah tidak tahan lagi.” Saya masuk rumah sakit, dan besok paginya saya dioperasi (tidak di laser). Begitu selesai operasi semua kesemutan menjadi hilang. Saya tidak merasakan sakit sedikitpun. Besok paginya saya sudah boleh pulang. Dr. Muki mengingatkan saya jangan melakukan kegiatan yang berat- -berat selama 9 bulan. Akan tetapi, maaf Dok saya melanggar nesehat tersebut. lewat 6 bulan, saya sudah angkat beban lagi. Sejak dioperasi sampai sekarang, saya sudah berjalan kembali tanpa ada nyeri dan kesemutan.
Sebelum menjalani operasi ini, kurang dari setahun sebelumnya saya pernah menjalani operasi dengan Dr. Muki akibat tendon achilles kaki kiri putus. Dan alhamdulillah kaki saya sudah seperti sedia kala. Dalam kesempatan ini saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Dr. Muki yang telah menyembuhkan saya. Dan saya berdoa, semoga Tuhan panjangkan umur Dr. Muki, sehingga banyak pasien yang terobati dan bisa merasakan kehidupan seperti sedia kala. Kepada saudara-saudara yang sedang menderita seperti yang pernah saya alami, jangan takut untuk mengambil tindakan secepatnya. Makin cepat tindakan diambil, makin cepat pula harapan kesembuhan. Salam
1 Comment
prasaja
tes