Hernia Tulang Belakang : Kenali Cara Penanganannya

Hernia Nucleus Pulposus  (HNP) adalah suatu  kondisi di mana bantalan tulang belakang mengalami robekan cincin annulus fibrosus yang mengakibatkan nucleus pulposus (bagian tengah bantalan) menonjol keluar. Kondisi ini biasanya  berhubungan dengan usia di mana terjadi degenerasi pada annulus fibrosus, trauma dan cedera akibat mengangkat barang.Umumnya, robekan pada disc secara alamiah terjadi di belakang samping tempat keluarnya saraf.

Screen Shot 2014-04-19 at 5.53.00 AMRobekan disc akan mengakibatkan terjadinya reaksi peradangan yg mengakibatkan nyeri yang hebat, walaupun tidak ada penekanan pada akar saraf tulang belakang.

Herniasi disc mulanya adalah perkembangan dari disc protusion, di mana lapisan luar cincin annulus fibrosus masih utuh, tapi mengakibatkan disc menonjol pada pembebanan. Beda dengan kondisi herniasi disc, pada protusio tidak ada material nucleus pulposus yang menembus lapisan luar anulus. Hernia Nucleus Pulposus bisa mengenai semua lokasi pada tulang belakang, baik servikal, thorakal dan lumbal.

Secara statistik, angka kejadian pada lumbal terjadi lebih besar dibandingkan yang lainnya. Pada umunya kasus herniasi yang minor akan sembuh dalam beberapa minggu dengan pemberian obat anti radang pada penderita, dan dibutuhkan tindakan operatif pada kasus hernia yang berat. gejala-gejala seperti yang disebutkan di atas. Biasanya mengenai satu sisi saja, kecuali bila penekanannya cukup besar menekan cauda equina. Hal ini dapat menyebabkan masalah serius yang mengakibatkan kelumpuhan permanen.

PENYEBAB

Screen Shot 2014-04-19 at 5.53.11 AMHernia Nucleus Pulposus secara umum disebabkan oleh hukum wear and tear. Sebagai contoh, orang-orang dengan aktivitas banyak duduk membungkuk dan mengangkat beban berat lebih mudah terserang penyakit ini. Seseorang dengan posisi tidur miring ke kanan atau ke kiri akan mengalami tekanan meningkat tiga kali lipat. Selain itu, faktor genetik seperti seseorang yang mengalami kekurangan protein prostaglandin juga menjadi Herniated disc dan spinal nerve compression

GEJALA KLINIS

Gejala HNP dapat dilihat berdasarkan lokasi dan tingkat stadiumnya. Gejala lain adalah kelainan pada saraf sensorik seperti, rasa kebal, kesemutan, panas, gatal, atau tingkat refleks yang menurun. Nyeri pada HNP biasanya berhubungan dengan posisi tubuh dan rasa nyeri akan hilang saat tubuh dalam posisi tidur. Pada suatu studi kasus ditemukan sebanyak 50% populasi kelainan pada HNP servikal, tetapi tidak terdapat salah satu faktor penyebab terjadinya HNP.

Screen Shot 2014-04-19 at 5.53.23 AMPEMERIKSAAN FISIK

Untuk mendeteksi adanya HNP, dokter melakukan beberapa pemeriksaan seperti pemeriksaan berjalan biasa, jalan jinjit, jalan dengan tumit, tes membungkuk dan menengadah, serta tes angkat kaki saat posisi tidur (laseque test), tes reflek, dan tes dermatome pada tungkai yang mengalami nyeri. Dokter juga akan memeriksa kekuatan otot tungkai yang mengalami nyeri.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Xray dilaksanakan untuk menyingkirkan kelainan yang memang berasal dari tulang seperti listesis, kelainan facet, kelainan patah, infeksi, atau metastase. Selain itu, pemeriksaan MRI dilakukan untuk melihat ada atau tidaknya gangguan komponen bantalan tulang, seberapa besar penekanan terhadap saraf tulang belakang, serta adakah sebab lain seperti tumor pada saraf tulang belakang, atau infeksi dan metastase pada tulang yang tidak terdeteksi dengan pemeriksaan foto rontgen.

PERAWATAN

Pada umumnya kasus HNP tidak memerlukan tindakan operasi. Sebanyak 73% kasus sciatica dapat dikendalikan setelah 12 minggu melakukan pengobatan dan fisioterapi. Perawatan- perawatan lainnya adalah sebagai berikut:

  1. obat nyeri seperti NSAIDs dapat digunakan pada kasus nyeri pinggang kronik, namun bisa menyebabkan gangguan pada sistem kardiovaskuler dan gastrointestinal.
  2. Alternatif lain adalah injeksi steroid pada epidural space yang mana menurut literatur bisa mengurangi keluhan setelah dua sampai enam minggu penyuntikan. Pada kasus spesifik, penyuntikan melalui transforaminal bisa menghilangkan keluhan secara signifikan hingga 55% dan dapat bertahan hingga lebih dari satu tahun.
  3. selective Nerve Block (sNB)
    • Selective Nerve Block adalah?suatu tindakan penyuntikan pada akar saraf spinal, yang bertujuan untuk menghilangkan nyeri akibat penekanan akar saraf pinggang akibat HNP atau inflamasi atau penyempitan lubang saraf pinggang atau penyempitan lubang keluar saraf pinggang akibat proses pengapuran yang terjadi pada sendi yang terdapat pada tulang belakang.
    • Untuk pasien dengan riwayat hipertensi dan penggunaan obat pengencer darah sebaiknya dikonsultasikan lebih dulu pada dokter jantungnya.
    • Prosedur ini dilakukan tanpa pembiusan umum, dikerjakan di ruangan yang memiliki alat C ARM yang membantu mengarahkan jarum suntik pada lokasi saraf yang dituju pada tulang belakang.
    • Prosedur ini membutuhkan waktu 15-30 menit, dan pasien perlu dievaluasi di rumah sakit
    • selama minimal delapan jam untuk meminimalisir efek samping obat.
    • Beberapa efek samping lainnya adalah tekanan darah meningkat, kaki lemah untuk sementara waktu, rasa kebal pada daerah persarafan di tungkai pada level saraf yang disuntik.
    • operasi

Operasi adalah upaya terakhir apabila semua tindakan di atas telah dilakukan dan keluhan tak berkurang. Pilihan jenis operasi adalah sebagai berikut:

  • Microendoskopic Disektomi (MED)?Microendoskopic Disektomi adalah tindakan bedah pada kelainan penekanan saraf tulang belakang akibat HNP atau spinal stenosis dengan menggunakan kamera dengan sayatan minimal 1-1,5 cm. Teknik MED dimulai sejak tahun 1995, dan sudah berkembang pesat. Sistem Endospine yang diciptakan oleh Dr Destandeau dari Perancis juga menggunakan teknik MED dan menguntungkan pasien karena hanya mengaplikasikan sayatan kecil, one day care, pasien dapat segera aktif kembali, tak memerlukan alat bantu, aman serta hanya mengeluarkan pendarahan yang sangat minimal.
  • Chemonucleolysis
  • IDET
  • PLED
  • laminectomy dan Hemilaminectomy
  • lumbar Fusion untuk HNP berulang
  • Artificial Disc Replacement,
  • Nucleoplasty

 

15 Comments

  • Franciscus Xaverius Raharjo
    Posted November 23, 2014 4:31 pm

    Doc, hasil MRI saya sebagai berikut:
    Hasil dan Saran :
    Yth,Telah dilakukan pemeriksaan MRI Thoracolumbal tampa Kontras sebagai berikut : Tidak tampak hambatan aliran CSF pada arachnoid space Alignment tulang tampak baik.
    Tak tampak spindylolisthesis
    Tidak tampak intensitas signal bone marrow yang mengarah pada infeksi maupun keganasan Level VL 1-2, 2-3, 3-4, 4-5:
    Tampak diskus dalam batas normal, tidak tampak stenosis canal.
    Facet joint dan ligamentum flavum normal
    Level VL 5-VS1 : Tampak loss of intensity T2 pada diskus, Tampak narrow neck protruded disc herniation ke arah centaral canal, namun tidak menyebabkan stenosis signifikan yang menekan traversing maupun exiting nerve root di daerah tersebut.
    Tidak tampak penebalan ligamentum flavum maupun hypertrophy facet joint. Conus medularis berakhir pada VL 1-2, normal
    Kesimpulan : Protruded disc herniation VL 5-VS1 ke arah central canal, yang tidak berpotensi menkena nerve root namun dapat menyebabkan nyeri focal di daerah tersebut.

    Saat ini saya masih berenang selama 1 jam non stop tiap hari.
    Jalan tanpa rasa sakit maksimum 1 km, selebihnya hamstring, gluteal fold dan gluteal terasa sakit, tapi masih dalam batas bareable pain.

    Pertanyaan saya:
    Apabila dilakukan MED pada disc L5S1 dengan membuang bagian dari nucleus pulposus dan anulus fibrosis yang menonjol, bagaimana dengan nucleus pulposus yang tersisa, sementara annulus fibrosisnya lubang? Apakah nucleus pulposusnya tidak mudah keluar dan menekan syaraf lagi?
    Apa yang dimaksud dengan FUSI pada penggantian disc.
    Potensial risk apa yang mungkin terjadi apabila dilakukan penggantian disc?

    Atas perhatian Dokter, saya haturkan banyak terima kasih.

    • Muki Partono
      Posted November 24, 2014 1:45 am

      MED hanya mengambil bagian anulus dan mukleus yg sdh mengalami fragmentasi kalau tindakannya sampai bersih dan tdk ada lg fragmen yhg sisa kemungkinan menonkol lg kecil kalau fusi dilakukan bila ada ganhguan stabilitas

  • jumadi
    Posted Januari 14, 2015 5:49 am

    Salam…Dok….saya suka sakit di punggung atas sudah 3 tahun,tapi masih bisa ditahan sakitnya…2 bulan terakhir ini saya sakit tak tertahankan…mulai dr punggung atas maupun bawah…sy ke dokter saraf tapi tidak ada perbaikan saat diberi obat dan ,msct cervical hasilnya normal…gejala akhir2 ini sy ga bisa tidur karena jika saya berbaring dan menutup mata semua otot punggung, leher dan ke mata bahkan ke hidung terasa kejang…itu bisa berjam2 baru saya bisa tidur…saya harus bagaimana dan jika ke dokter sebaiknya ke dokter saraf atau ortopedi? Terima kasih.

    • Muki Partono
      Posted Januari 14, 2015 7:39 am

      Ke dokter saraf dulu aja

      • Franciscus Xaverius Raharjo
        Posted Januari 14, 2015 9:17 am

        Coba ke Dr. Sofyanto praktek di Natinal Hospital, Graha Famili Surabaya.
        Saya baru operasi HNP L5S1.
        Email saya langsung, akan saya kirimkan detailnya.

  • wiwik wikayati
    Posted Desember 28, 2015 1:43 am

    dok… saya sering sakit pinggang… tapi beberapa lama setelah saya banyak minum sakit itu berangsur-angsur pulih … apa karena syaraf atau gejala ginjal ya dok ……….

    • Muki Partono
      Posted Desember 29, 2015 7:04 am

      kemungkinan dari kelainan di ginjal

  • andreas
    Posted November 28, 2016 3:19 pm

    Dok, saya menderita sakit punggung bagian bawah, terasa kaku setiap bangun tidur. Terkadang sakit sampai ke daerah paha atas bila berjalan. Pundak saya juga sakit dok, tidak bisa duduk lama tanpa bersender, kalau bersin sakit sekali pundak saya dok. Apa saya menderita hnp dok?

    • Muki Partono
      Posted November 30, 2016 1:25 pm

      keluahn yg anda laporkan benar gejala HNP sebaiknya diperiksakan lbh lanjut

  • Rifaldi Aldo
    Posted Juni 30, 2017 9:12 am

    Dok, sudah 1 tahun saya menderita di bokong kanan yang menjalar ke paha. Setelah saya periksa dan MRI, ternyata disc L5-S1 saya menonjol keluar. Kata dokter tidak terlalu parah dan masih belum perlu dilakukan operasi. Saya hanya disarankan minum obat dan fisioterapi. Umur saya baru 22 :(. Mulai terrasa karena olah raga tidak pemanasan dulu. Apakah saya bisa sembuh??

    • Muki Partono
      Posted Juli 6, 2017 7:04 am

      kalau mau baik sebaiknya dilakukan PLDD , suatu metode pengobatan utk kasus HNP Lumbal tanpa menyayat dan pembiusan , baca artikel saya di web ini

  • Yosep Rudi
    Posted Oktober 19, 2018 11:33 am

    Selamat malam Dok.
    Minggu lalu sy operasi laminektomi di salah satu RS di Smg. Ada beberapa jepitan di level Vth 89, Vth 1011 dan VL12. Sy datang dgn keluhan kaki terutama kanan yg lemah. Tp sy tdk merasa nyeri. Oleh dr yg menangani di op di VTh 89 dan 1011 saja. Hari ini sdh 10 hari pasca operasi. Tetapi kaki kanan skrg lebih berat dan lemah. Apakah perlu operasi kembali? Atau VL12 harus juga dibuka jepitannya? Matur nuwun Dok.

    • Muki Partono
      Posted Desember 5, 2018 5:12 am

      kami agak sulit mengevaluasi kasus anda , krn tdk mengikuti proses operasinya, krn banyak tehnik operasi yg dikerjakan pada kasus spt anda

  • Alex
    Posted Agustus 30, 2019 12:30 am

    Pagi dok..
    Sy sdh lama sakit pinggang. Oleh dokter syaraf dr hasil rotgen dibilang ada osteofit di l4. Tindakannya selama ini kalau kambuh adalah fisioteraapi dan dikasih obat2 penghilang nyeri.

    Minggu kambuh lagi, kali ini hingga sy kesulitan bangun dr tpt tidur dan jalan hrs pelannnn dan dipapah.. Didokter syaraf kembali dikasih obat penahan nyeri dan fisioterapi…. Tp ini sdh 1 minggu dan sdh 2 kali terapi tdk kunjung membanik. Setiap bangun tidur ngilunya di kaki kiri gak ketulungan sdh susah jalan. Kalau duduk utk berdiri juga perlu waktu lama dan pinggang spt terkunci.

    Dokter yg mhn petunjuk apa yg hrs sy lakukan.. Apakah ke dokter ortopedi terdekat dan hrs operasi penfhilangan osteofit ?

    Sy tinggal di depok dna RS terdekat adalah RS Hermina depok. Mhn bantuannya.

    Trimakasih
    Alex

    • Muki Partono
      Posted April 15, 2021 9:30 pm

      ya , memang bisa akibat penggunaan steroid jangka panjang, jd saran periksakan ke dokter tulang

Tinggalkan Balasan ke Alex Batalkan balasan