PLDD adalah suatu alternatif pengobatan pada kasus saraf terjepit pada usia muda  (HNP) dan saraf terjepit pada usia tua(Spinal stenosis) dengan metode penciutan bantalan tulang (Disc) dengan menggunakan sinar laser yang disuntikan pada bantalan tulang yang megalami penonjolan . Metode ini mulai dikembangkan di era tahun 1990, tapi untuk di Indonesia baru berkembang di tahun 2000. Pada saat ini di Indonesia sedang booming karena banyak penderita HNP tidak mau dioperasi secara langsung pada kesempatan pertama berobat ke dokter tulang, apalagi lagi prosedure PLDD sangat sederhana tidak membutuhkan PEMBIUSAN , tidak perlu PUASA, dan perawatan RS hanya 8-12 jam , atau bila pasien sanggup tidak ada keluhan bisa pulang langsung sehabis tindakan PLDD. untuk pasien yang mengkonsumsi obat pengencer dianjurkan untuk menyetop obatnya 7 hari sebelum pelaksanaan tindakan  PLDD.

Angka keberhasilan tehnik PLDD telah dilaporkan bervariasi antara 75-80 % , untuk kasus kami di RS Puri indah dan RS jakarta tempat kami berpraktek kami sudah melakukan pada 50-60 kasus selama periode agustus 2016-Des 2016 , tehnik ini untuk di Indonesia masih tergolong baru  , alat yang kami pakai BIOLITEC  , dipasaran memang banyak jenis laser yang digunakan.

Tahapan 2 pada prosedure PLDD : ( dialkuakn dikamar operasi)

1. Pasien  sadar , tak perlu puasa, posisi tengkurap di meja operasi

2. Dilakukan gambar pada titik -titik yang akan dilakukan PLDD ( bisa 1/2/3 lefel) dgn bantuan alat C arm

3. A dan antisepsis  daerah tindakan

4. dilakukan penyuntikan pada bantalan yang menonjol dengan bantuan c arm

5. pastikan jarum suntik pada bantalan dengan pemberian kontras

6. jarum  dihubungkan dengan tip laser  ke alat BIOLITEC

7. dilakukan proses heating sampai mencapai 1200 joule pada pinggang dan 800 Joule pada leher  dengan panjang gelombang yang sesuai masing 2 lokasi

8. prosedure selesai .

ilustrasi gambar